Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter bangsa. Seperti yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan bukanlah memasukkan sesuatu ke dalam pikiran, tetapi membantu seseorang agar bisa berpikir sendiri.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan dalam membentuk karakter individu maupun bangsa.
Peran pendidikan dalam membentuk karakter bangsa juga disorot oleh Prof. Dr. Arief Rachman, yang menyatakan bahwa “Pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk kepribadian yang baik dan berakhlak mulia.” Dengan demikian, pendidikan tidak hanya sekadar memberikan informasi, tetapi juga membentuk sikap dan nilai-nilai positif dalam diri individu.
Dalam konteks bangsa Indonesia, peran pendidikan dalam membentuk karakter bangsa juga menjadi fokus utama. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Pendidikan harus mampu mencetak generasi yang memiliki karakter kuat, toleran, dan cinta tanah air.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter bangsa yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan.
Namun, tantangan dalam memperkuat peran pendidikan dalam membentuk karakter bangsa juga tidak bisa diabaikan. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Anies Baswedan, “Pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi, agar tetap relevan dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh dan kompetitif.” Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan harus terus beradaptasi dan berinovasi untuk tetap efektif dalam membentuk karakter bangsa yang berkualitas.
Dengan demikian, peran pendidikan dalam membentuk karakter bangsa tidak bisa dipandang remeh. Pendidikan memiliki peran yang sangat vital dalam mencetak generasi penerus yang memiliki karakter tangguh, berakhlak mulia, dan cinta tanah air. Oleh karena itu, upaya untuk terus memperkuat peran pendidikan dalam membentuk karakter bangsa harus terus dilakukan, demi menciptakan bangsa Indonesia yang lebih baik di masa depan.
